Sabtu, 08 Juli 2017

Tersesat Di Hutan Melankolis

Mengendap parasmu di ruang-ruang angan...
Ada yang mencoba memasung rindu...
Namun seseorang telah memenjarakan rindu lebih dulu...

Melankolis membuat seseorang dibuat bulan-bulanan sedih tanpa ujung...
Fiksi-fiksi menghasut nalar...
Mengubah secara bengis ritme biologis....

Sadis, ini masih kau bilang pembelajaran...
Sabar, bagaimana bisa jika kau bilang begitu sementara tetes air matamu saja terus kau buat hambar....
Sadar, bagaimana bisa jika kau bilang begitu sementara raut wajahmu saja kau buat asing dari parasmu...

Benang melankolis tampak ikal...
Membenahinya butuh waktu yang mengucap beribu-ribu ayat suci Tuhan sekalipun....

Pisau dan peluru tak pernah tertancap pada seseorang itu...
Namun bujur panah melankolis berpoles telah tertancap kuat pada jantung hati ....

Getaran sonar mendengung hebat merong-rong kala tampak senyum-senyum dari seseorang yang dirindui, bergelantungan di dinding artefak penat....

Seseorang itu mengutuki dirinya sendiri....
Seseorang itu menyumpahi rahim ibunya...
Inilah neraka, tampak sel tubuhnya hidup namun jiwanya tersiksa dan terpasung....

Sakit tak hanya menghujani selaput logikanya...
Yang lebih menyedihkan sakit telah mengerak di jantung nuraninya...

Ribuan malaikat bertepuk tangan, tersenyum ...
Iblis pun tertawa terbahak-bahak...

Sementara Tuhan meneteskan air matanya melalui hujan ....

Tunjung Dhimas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan Sutra

Cinta ini kupendam dalam hingga tak beraturan. Membuat semuanya serba berbenturan. Aku menyadari cinta pernah membuatku menjadi pemberontak...