Tak cukup amal yang akan menyelamatkan, namun tingkat kesadaran, karena manusia dikatarsis oleh free will. Apa yang kau yakini tentang surga? Yakinilah..! karena itu kompas, namun setelah kau temui kebenaran buang keyakinanmu karena itu kemelekatan. Dunia quantum bagian dari pararel. Kata "Tuhan" hanya ringkasan dari alam raya yang tak terbataskan. teori 7 tubuh: fisikal, etherik, astral, mental, spiritual, cosmic & nirvanic (mikrokosmos) 7 material air, api, udara, bumi, matahari, bintang & rembulan (makrokosmos) adalah jembatan dualisme yang harus disinkronisasikan oleh pelaku kesadaran.Ketika Rasululloh sampai ke langit 7 bukan ia membawa material tapi tataran kesadarannya sudah melintasi ruang pararel lalu ia membukukan Al-Quran sebagai pohon keyakinan untuk misi penyadaran umat pada tahap ultimate intellegence.Tapi tak serta merta keyakinan melampaui kebenaran yang hakiki. Rasululloh, Yesua, wisnu, adalah contoh manusia yang mampu menembus portal dengan kesadaran yang dicapainya. Hingga dia berhasil melampaui daya quantum yang melampaui agama samawi. Saat jiwanya telah melampaui ia bergeser masuk pada alam trasenden jauh dari tataran galaxy dan adromeda disitulah alam surga jati/kadewatan peleburan dualisme menjadi satu dimensi keu-Tuhan atau sumber. Nitis/reiinkarnasi adalah perihal perjalanan dimasa lalu. Tapi ada juga yang memilih untuk menjadi sukarelawan terlahir kembali ke alam madya pada untuk menjadi pembimbing jiwa-jiwa yang belum mencapai tingkat kesadaran spiritual alias masih banyak hutang karma dan kemelekatan pada gravitasi bumi (inilah dosa sesungguhnya). Menyebabkan manusia menjadi fana dan tersangkut saat penghisapan menuju alam kelanggengan. Seperti Yesua dan Rasulluloh adalah sukarelawan yang memilih turun kembali ke alam material fana (bumi) untuk menjadi seorang pembimbing tentunya dengan kosekuensi amnesia karena harus melintasi alam cahaya dan pararelitas ruang waktu karena dilahirkan kembali melalui rahim manusia. Hinga menjadi jabang bayi. Jabang bayi didampingi malaikat 4 yang membawa data petunjuk atas track recordnya atau orang jawa menyatakan kakang kawah adi ari2. sedulur 4, 5 pancer. Ketika jabang bayi lahir dalam alam sangkan paran/bumi dan menghirup nafas pertamanya itulah nafas divine Illahi kesadaran bayi tingkat pertama lalu kakang kawah adi ari2 menjelma menjadi sedulur 4 dan memberikan pedoman bagi si manusia dengan kesadaran awal ini. Menurut versi lain sedulur 4 adalah perwjudan dari sang malaikat 4 jibril, izrail, mikail, azrofil masing2 adalah pembimbing. Pancernya adalah manifestasi dari nur muhamad atau ruh kudus. Setelah wahyu petunjuk dari malaikat tersampaikan ke tahap selanjutnya adalah kesadaran Illahi manusia menemukan jati diri melalui prosesnya. Pembimbingnya berganti sang guru sejati (ruh kudus/nur muhammad/ maniefestasi Gusti) baru ia menjalankan misinya di semesta ruang waktu ini. Hingga kembali lagi pada monad2 atau penggembalanya di alam surga jati pra-reinkarnasi atau alam sumber (sunya ruri). Jadi amal baik saja tak cukup menyelamatkan (kemerdekaan jiwa). Namun kesadaran adalah utamanya. Ruang waktu adalah bentuk linieritas yang melingkar tak berawal tak berakhir orang jawa menyebut cakra manggilingan atau melingkar. Keabadian adalah quantum waktu. Sesungguhnya yang abadi itu waktu (kahanan) waktu inilah yang terus melahirkan material dan imaterial tak ada puncak dan akhir. Namun terus bergatra (membentuk) hancur dan kembali lagi seperti itu. Damar kurung dalam falsafah jawa sesungguhnya adalah keterbatasan alam material namun didalam kurungan (tubuh manusia) terdapat alam tanpa batas yang dilahirkan Waktu. Kata Einstein inilah relativitas dimensi waktu. Waktulah yang melahirkan ruang. Waktulah yang menggelar dan menggulung jagad raya cermin waktu adalah "batin manusia yang mencapai kesadaran" waktu adalah tangan Tuhan.
Tunjung Dhimas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar