Sabtu, 08 Juli 2017

Gincu Merah Part 2

Engkau seperti belahan dari jiwaku yang terbelah...
Oh gincu merah sorot matamu menawan rindu, rinduku dan rindumu yang berbuah...

Paras rupamu menyambuk sesak nafas yang tersendat desah...
Oh gincu merah lembut genggam tanganmu menyirnakan rautku yang susah...

Kini engkau menampak kala aku mulai ragu akan cinta-cinta yang hadir tak begitu ramah...
Oh gincu merah senyumu memadamkan padang hati yang terselubung amarah...

Akankah engkau menyembuhkan hatiku yang telah patah ?
Oh gincu merah aroma sukmamu meratapi seluruh lajur luka yang telah mendarah...

Aku ingin tertidur pulas dipelukmu dan kaca-kaca ketulusan doa yang berbuah...
Oh gincu merah kecup bibirmu menggoncang dadaku yang terengah-engah...

Ketika asaku tertidur pulas, cintamu telah menggugah...
Oh gincu merah kuletakan keyakinanku padamu agar semakin kuat dan bertambah...

Ketika citaku hilang tak terarah, rindumu mengairi dan memecah...
Oh gincu merah aku mengerti semenjak itu pula hatiku telah kau tancapi cinta membalut anak panah...

Gincu merah oh gincu merah rupamu seindah darah...
Oh gincu merah bibirmu hanya pemicu desah, namun cintamu membawa berkah...
Membuat malaikat tersungkur kebawah...
Dan aku landai berlutut dalam cintamu yang membangun istana Tuhan untuk di sembah...

By : Tunjung Dhimas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan Sutra

Cinta ini kupendam dalam hingga tak beraturan. Membuat semuanya serba berbenturan. Aku menyadari cinta pernah membuatku menjadi pemberontak...