Awalnya saya sempat dibuat kemerlut dengan masalah ini, sebagai pemuda tidak memungkiri lah picisan itu menjadi bagian ceritaku. Memang ketika suka sama seseorang IQ bisa turun drastis 10 kalilipat, nah disitu saya mulai teliti apakah saya ini suka, penasaran, atau cuma emotional dependent sama si dia, apalagi si dia itu pacar orang, bener-bener sesak di dada kalau kita tak tau mengatasinya. Akhirnya saya sadar bahwa untuk bahagia saya tak harus butuh ikatan (pacaran) apalagi yang dipaksakan, namun saya bahagia ketika berada dengan orang yg saya sukai, melihat senyumnya, sedih, susah, bareng gak jaim-jaiman juga walau tanpa memilikinya dan mengikatnya dengan istilah pacaran. Saya tetap bangga untuk saat ini menjadi singgle, jadi lebih bebas mau deketin semua cewek, dan gak memungkiri juga kalau berpotensi di tolak cewek-cewek sih, hehe ...
Tapi saya percaya ketika cinta itu hadir disaat yang selalu tepat, cuma kita kadang yang terbodohi oleh hasrat dan pikiran saya sendiri, apalagi dibatasi standart moral hancur tuh hati ...!!, sekarang saya paham bagaimana menyikapi cinta, menurut saya cinta tk perlu ditampilkan untuk dunia cukup aku dan si dia saja yang tau toh ini perasaan yang lembut dan tk terlihat. Jadi gk sekedar ikatan sih, statuse single tapi hati untuk si dia kan gak ada yang tau. Dan lebih bersuka cita ya, dan itulah cinta. Tak terbatasi. Klau ikatan kadang mah cuma ceremonial banyak orang nyeleweng walau udah ada hukum-hukum diatas buku pernikahan sekalipun !! Nikah, pacaran gak mengharuskan selalu ada cinta, dan gk membatasi cinta sih. Apalagi disumpah, dijanji aduh nggak banget cinta itu mengalir apa adanya diluar nalar, dan pikiran. Hampir mengendalikan seluruh panca indera dan beberapa persen dari komposisi tubuh kita, ya nggak sih . Saya lebih bahagia mencintai dan mengasihi pacar orang yang disia2in sama pacarnya saat ini, mungkin sebagian orang berfikir saya ini ngelanggar batas moral yang dibuat masyarakat, lah kan uda saya bilangin untuk bersuka cita itu temukan titik rasa secara pribadi, jngn terbatasi standart moral itu, lah si cewek lebih nyaman, akhirnya suka sama saya, ya apa saya salah ?? Ya salah si cowoknya dong punya cewek disia-siain, dan si cewek juga uda ngerti gak ada cinta gak ada titik rasa dipaksain jalan dengan ikatan (pacaran) itu konsepsi aja kan, Tuhan aja nyaranin kita agar mencari damai dan kesukacitaan nah ini terus menenggelamkan dirinya dalam lautan keterpurukan dan kesakitan, atas nama cinta apalagi pakek janji-janji suci segala emm, kamu tau gak sih itu cuma magnet dunia yang memporak-porandakanmu melalui pikiran-pikiran yang kamu yakinin.
Aku cuma manusia yang menjalankan misi kasih untuk semua. Jika di saat itu aku dipertemukan dengan seseorang yang menaruh hati padaku, apa aku salah, toh semisal dia ada ikatan (pacaran) aku gak ada niat untuk merusak dan merebutnya. Ya emang orang ketiga sering disebutnya, tapi apa orang ketiga harus selalu dengan konsepsi perusak ???!!! Ahhh itu mah pikiran-pikiran yang disetujui bersama !!.
Jadi mending dari sekarang belajar untuk sadar dan meng independent kan diri dengan kesadaran bahwa kita berhak menjadi diri kita sendiri berdasarkan kehendakNya Tuhan, bukan kehendak kita sendiri. Jangan mau dibatasi hukum-hukum yang dibuat manusia sendiri tapi ketahuilah bahwa perasaanmu itu tanpa batas, dengan berkesadaran kita mampu menyikapi berbagai hal dengan situasi kondisi apapun, tidak saklek atau monolog. Nah untuk urusan cinta ..., temukan cintamu yang sebenarnya setelah itu baru ikatlah dengan istilah pacaran atau janji suci pernikahan. Jangan terbalik menikah daripada berzinah, menikah karena dijodohkan lah yang jalanin kan kalian bukan ortu kalian ? Gimana sih, pacaran dari pada nanti keduluan orang, pacaran daripada nganggur gak ada teman, pacaran biar punya patner lah emang kamu cari pembantu ehhhehhh, bro coba ubah mindset dah cinta itu melampaui semua itu, cinta itu kecocokan, kelengkapan, bukan keterpaksaan apalagi kesempatan mengisi waktu !!! Bukan!! Bukan itu pokoknya. Cinta itu kado terindah kehidupan, saya tak pernah mengajarkan anmorality tapi setidaknya sadarlah bahwa hidup ini terlalu singkat untuk tak berbuat, terlalu indah untuk tak berubah so lets move ...
By: TUNJUNG DHIMAS
ninggalke jejak
BalasHapus