Perjalanan kisah ini sungguh membenturkan rasionalitas, pertemuan2ku dengan orang yang berupa-rupa dan merupa sungguh memekik dahaga, awalnya memaksaku mengarti dalam patung pemahaman, dunia inderawi sungguh tirani yang menipuku, kejatuhan yang diijinkan Tuhan justru dimulai dari sosok orang terdekat, ini ujiankah ?? Ya selama aku meng-iakannya !!, mungkin kamu kelak begitu sih atau sudah pernah begitu, perjalananku menemukan jalan yang hilang yaitu jalan pertemuan dengan "SANG TUHAN" diproseskan semesta dengan baik atas kehendak-Nya,
Aku sering bertemu sosok manusia yang sepektakuler yang ku anggap sebagai guru, pembimbing, dan tempatku mencurahkan keluh kesah bak artis brand yg kupuja2, namun aku melupakan bahwa se-emas, se-mewah, se-indah, sese-olah-sempurna bagai malaikatpun mereka adalah manusia yang bisa keluar dari keseimbangannya karena ijin Tuhan. Semesta ini adalah hukum sebab-akibat, ruang waktu yang terus berubah2 dari era ke era, waktu ke waktu, day by day. Yang membuatku tercengang awalnya melihat seorang yang kuanggap pembimbing, kupuja2 itu melakukan hal yang diluar nalar presepsiku (berbuat dosa/disharmonis) dari pemotivator hingga pelongsor, dari pencerah hingga pencengang, dari konstruktif Hingga desduktrif ya begitulah mungkin suatu saat tokoh-tokoh yang dianggap hebat di masa lalupun akan diungkap oleh gulungan ruang waktu semesta, dengan kekontroversialannya yang tersembunyi atau disembunyikan, sungguh memekakkan rasionalitas para pengikut dan pemujanya dalam tahta konstelasi dan itulah ekspansi yang meresidu hitam, manusia itu adalah prespektif-baik-buruk selalu mengikutinya hehe se karismatik apapun ia atas karunianya pasti kejatuhan juga. Maka dari perjalanan saya itu saya mulai mengerti siapa yang harus saya percayai, dia adalah diri sendiri yang mempribadi (Tuhan) dualisme yang menyatu, ketika saya dikungkung oleh bentuk2 onani intelektual yang dikultus sebagai mekanisme halusinasi dari ke-melankolisan yang di terakan semesta padaku, aku selalu menghubungi nafasku untuk diantarkan pada kesadaran divine Illahi (atau dimana Tuhan bersemayam), apa saya skrizofernia??, bipolar ??, psikopat ?? Hehe itu hanya perkiraan anda yang mentirani semu dalam dakwaan doktrin !! Mungkin saja anda yang sedang mengidapnya karena anda selalu tak bersuka cita itu terbukti oleh terkaan, prasangka2, dan kebenciaan dalam hati anda yang menyiksa anda sendiri hehe. Jadi saya tidak menyarankan diri saya yang anda kenal ini dipanggil guru, pencerah, brand dari produk2 spiritual atau keyakinan apapun, karena saya manusia walau tutur kata, syair2, tulisan2 saya bak rasul atau nabi sekalipun. Saya adalah saya yang tetap manusia yang suatu saat dibuka selubung tirani indah itu oleh Tuhan sehingga membuat anda2 bersedih dan bertanya2 pada pikiran anda yg terbentur dinding rasionalitas, jadi silahkan nikmati tutur wejangan saya, tulisan2, dan kidung2 syair saya, jika anda tercerahkan brati bukan dari sosok saya yang mencerahkan itu melainkan dzat yang menyosok, bersenyawa, mempribadi di dalam saya "pusat kasaulitas aku" (Tuhan) yang juga bersemayam di dalam diri anda masing2, saya justru senang dipanggil penghibur, pelawak, atau teman ngopi...
Oh iya ngomong2 saya masih singgle karena saya sudah menanti jodoh tapi kok ya semu terus, saya tidak mau terus bersetubuh dari dunia maya secantik apapun sosok itu hehe, soal e ada beberapa temen yang kna tipu kenalan dan menjalani hubungan di dunia maya tanpa pertemuan manusia antar manusia tubuh antar tubuh.
Jadi terus selami diri anda bersama Tuhan anda ya karena dunia sudah membelah lagi menjadi "Dunia maya" yang sosok menawan memporak porandakan dengan hiasanya hehe... Era ini adalah matrix millennium mungkin suatu saat terbentuk rumah kaca surga dan rumah kaca neraka ...
By : Tunjung Dhimas
menggali pengalaman titik awal mas Tunjung sebagai bahan awal pula bagi pejalan..
BalasHapus