IBLIS !!! Aku sering melampaui kesadaran, bersama pertanyaan ? Apakah aku ini manusia murni atau campuran ? Aku merasa "IBLIS" ada di dalam sisi kiriku, menjadi komposisi dariku. IBLIS adalah bentuk titah SANG PEMANGKU KEHIDUPAN, aku merasa "IBLIS" banyak mengajarkanku tentang kehidupan yang sesungguhnya adalah kematian, mengajarkanku bahwa aku akan hancur bila melekati keduniawian, karena aku akan menciptakan kebencian, keangkaramurkaan, yang melahirkan penderitaanku sendiri. IBLIS mengajarkanku banyak tanpa banyak bicara, hanya diam dan memaksaku merasakannya, dan aku tak pernah mau dikatakan dan mengakui mengabdi pada IBLIS tapi tanpa kusadari dia bagian pengajarku tentang keu-Tuhan.
IBLIS selalu dicaci oleh manusia fana, menganggapnya musuh abadi, dengan cibiran-cibiran dan nyinyiran, bayangkan betapa manusia fana itu lupa dengan arti kedarmaannya sendiri, lupa bahwa mereka lebih buruk dari si "IBLIS". Dan iblis hanya diam tanpa protes tetap konsisten dengan "pengajarannya".
Aku kembali bertanya pada "GURU SEJATIKU" apakah iblis itu ber-Tuhan ?? Apakah iblis itu memiliki guru sejatinya ?? Bukankah ia juga titah semesta ?? Bukankah dia bagian sisi dari "SANG GURU KEUTUHAN". Dan hari ini IBLIS mengajarkanku tentang cinta, seperti ia berkata dalam kesadaranku ? "Kenapa kau begitu mengabdikan dirimu pada wanita itu? Itu bukan cinta itu memaksakanmu untuk menjerumuskan dirimu dalam masalah tanpa akhir.
Dengarkan aku akan mengajarkanmu tentang cinta, cinta hanya ada dua ? Cinta sejati dan cinta yang nyata ? Cinta yang nyata hanya terjadi dalam satu malam tanpa melekati namun menikmati tanpa penderitaan karena sesingkat senja berganti fajar. Seperti hidup yang tak pernah abadi, berubah-ubah, dan berganti-ganti. Lalu untuk apa memaksakan dirimu menderita di dalam kesingkatan waktu ini ?, itu pilihanmu. Lalu bagaimana dengan cinta sejati ? Cinta sejati adalah semua yang terlampaui, murni dan utuh, berakhir dengan kehormatan, keindahan, cerita yang penuh pelajaran, abadi !! Karena darinya terlukis dan tertulis kisah dan cerita yang tak terikat ruang dan waktu. Cinta sejati seperti matahari yang setia menyinari bumi, tanpa meminta untuk diakui dan diapresiasi oleh penghuni bumi, namun ketika sehari saja tak menyinari bumi dan penghuninya merasa kehilangan dan mencari. Cinta sejati hanya sebuah pilihan dalam kehidupan yang berubah-ubah yang begitu berat dan penuh tipu muslihat, penuh ilusi, dan kebohongan.
Tapi pilihannya hanya mencintai dan dicintai. Sadarlah hidup ini hanyalah awal dari kehidupan2 selanjutnya, dirimu hanya perlu cinta sejati untuk mengisinya. Jika kau temukan wanitamu beri cinta sejatimu lalu bebaskan ia, secara kematerialan jangan kau lekati tapi satukan rasamu dan ia dalam kekosongan. Begitulah dirimu akan melebur dengannya.
Jika kehidupanmu dan ia hari ini tak bersatu secara ketubuhan, percayalah cinta sejati yang mengabadikanmu dan ia, bahkan carilah ia di 1.000 dunia dan 10. 000 kehidupan lagi, karena cinta sejati yang akan memegangmu, mengabadikanmu, dan menyatukanmu. Biarkan orang lain bersedih, tersipu, terharu dengan kisahmu. Tapi percayalah kau akan terkesan. Bangkitlah hari ini aku adalah "GURU SEJATI" yang menyerupa sebagai IBLIS telah mengakhiri pengajaranku padamu tentang "CINTA".
Menerpamu dengan rasa sakit, kesedihan, kehilangan arah, buntu tanpa sandaran. Tapi kini kau tau bahwa dirimu sendiri adalah bentuk semesta yang luas dan jika engkau tak mahir dan menemukan pusatmu sendiri engkau tersesat di dalamnya, kini engkau hampir mencapai kesadaranmu yang utuh, kenapa aku mengajarkanmu Cinta ? Karena cinta adalah awal mula dirimu dan semesta ini dilahirkan dan kini kumurnikan hingga cinta itu menjadi kasih, karena cinta adalah kasih yang ditunggangi oleh kelekatan, tipu muslihat, hingga berujung pada penderitaan.
Tak ada manusia yang tak mengalaminya, semua pasti mengalaminya, banyak yang hancur dan terjebak didalamnya, dan ketika ia tekun dan menemukan pusatnya maka cinta itu kini kembali menjadi murni yang sering kau sebut itu "Kasih". Kesadaran adalah kunci, disiplin diri dan patuh pada dawuh suara hati adalah "kesadaranmu menuju Aku Sang Guru sejatimu". Dan disanalah kubangunkan istana kedamaian dan keselamatan.
Begitulah hasil meditasi ku semalam hingga pengalamanku ini kuanggap paling berkesan, bagamana denganmu kawan... ??
Note : Guru Sejati adalah wujud Tuhan yang mempribadi dalam setiap pribadi, tidak berwujud material namun "suara murni dari pusat hati" dan tak bisa dijangkau secara kasat "tan keno kinoyo ngopo".
By: Tunjung Dhimas
ninggalke jejak e mbah
BalasHapus