Aku hadir di bumi bukan karena dikutuk Sang Gembalaku, aku hadir karena ingin belajar mengenal neraka gravitasi kehidupan mahluk bernyawa. Neraka itu hadir berupa siksaan batin. Daur ulang campuran hasrat melekati yang gagal. Kesedihan, ketakutan, kekalutan, rasa sakit, adalah neraka mahluk bernyawa dan berakal sepertiku sekarang. Lebih mengerikan dari geliat api yang menyala-nyala.
Semenjak darah menjadi saksi kehadiranku di bumi ini, aku selalu bertarung dengan akal dan batin untuk bertahan dalam proses perumbuhanku menuju kematian sesuatu yang bergerak dan menggerakanku di dalam diri yang selalu dibawanya kesana kemari menjelajah hutan sebab akibat yang luas tanpa berlandas di bawah atap langit ini.
Neraka yang sering menggetarkanku sendiri rupanya ketidaktahuanku sendiri, yang sering menjatuhkan diri pada belas kasih dan keluh kesah. Aku lupa untuk mengasihi, batinku gelap gulita cahaya hanya memantul di kedua bola mataku saja. Tidak sampai sumsum dan kerongkonganku. Iblis telah kulahirkan dari kegelapan tersebut. Mereka bertepuk tangan meriah menyaksikan ketersesatan dan kebutaan manusia fana sepertiku.
Lalu kupejamkan mataku sejenak, kusapakan diri pada semilir angin yang berhembus lembut menghidupiku. Kukatakan "Gembalaku aku memanggil-Mu, saat kematian itu hadir tapi aku percaya Engkau selalu hidup di kedalaman tubuhku. Wahai air kehidupan tumbuh mengalirlah dalam sela-sela tubuhku yang kekeringan ini. Tumbuhkan pohon-pohon harapanku agar berbuah lebat kesukacitaan yang menjadi ladang surga yang teduh dan rindang, yang menjadi rumah dari setiap mahluk abadi ciptaan-Mu."
Kubuka mata kurasakan seluruh tubuhku telah diambil alih Gembalaku Dia adalah Tuhan. Dia adalah air kehidupan yang menanamkan bibit kasih kesukacitaan. Neraka kuperangi. Kusiangi seperti hama dan rerumputan yang mengeroposi ladang padi surgaku. Aku bangkit dan segera memanen kesukacitaanku. Aku dibekali sabit dan cangkul berbentuk Iman dan doa-doa, aku petani ladang kesukacitaan dalam diriku sendiri kuperangi hama yang membuahkan neraka itu. Heii panggil aku si Prayer Warrior....
~ Tunjung Dhimas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar