Senin, 05 Maret 2018

Keuangan dan Ketuhanan

Uang dan Tuhan, mungkin dua hal ini yang tak bisa anda hindari dari sebuah kehidupan. Manakah yang harus menjadi prioritas dalam kenyataan menjalani hidup. Saya akan membawa anda pada apa yang membuat anda tumbuh bahkan hancur karena keduanya.  Semua tampak semrawut saat dua konsep ini membangkang dalam pikiran anda.  Saya akan mengubah mindset anda secara cemerlang, bagaimana mengajarkan anda untuk bijak dan sehat menempatkan keduanya.

Banyak kasus kejatuhan yang justru disebabkan karena uang. Apalagi dalam hal berumah tangga, penyebab divorce terjadi secara umum adalah masalah ekonomi-keuangan.  Tidak ada munafik dalam konsep keuangan  dan ketuhanan, seringkali uang lebih melemahkan kita. Saat tak punya uang hidup kita tampak tidak cemerlang, memperlambat gerak, serta mengubah emotional naik-turun. Tak ada dalam hati kecil orang yang memiliki cita-cita hidup miskin. Pasti dari mereka menginginkan kaya serta tercukupi secara financial. Untuk yang sudah tercukupi secara finansial, tak mengapa. Saya tetap akan memaparkan tentang konsep vital ini.

Kemiskinan tidak terukur oleh materi, perlu anda cermati dan pahami. Orang yang sudah tercukupi secara finansial sekalipun akan merasa kurang, menempuh tindak disharmonis sekalipun sering tak sadar mereka korupsi, DLL. Jadi bukan materi, tapi mental yang menjadi tolak ukurnya. Mental yang yang menentukan orang itu miskin atau kaya. Orang yang bermental kaya mereka akan cenderung merasa berkecukupan, menyukupkan dan melihat dimana mereka, kapan mereka, dan apa yang harus dilakukan dengan financial tersebut. Mereka cermat menaruh visitasi dari hidup mereka.

Sementara ketuhanan, konsep ini juga sering gagal dipahami, sebagian dari kita berpikir; Tuhan adalah seuatu yang terkurung dalam sebuah  kelembagaan, aliran, bahkan agama tertentu. Renungi ulang ubah mindset anda lebih universal-terbuka untuk menuju kebenaran spirit tentang konsep Tuhan. Saya akan mengatakan pada anda bahwa Tuhan itu bukan pribadi, namun mempribadi. Ia "tan keno kinoyo ngopo" atau tak terukur perwujudannya bahkan pikiran kitapun dilampauinya. Namun saya mempunyai konsep sederhana dari kata Tuhan untuk anda. Ketika anda terjatuh dalam lencana kehidupan ketika semua keadaan menjadi luluh lantah penuh kesemrawutan apa yang anda miliki hanyalah "harapan", ya begitulah konsep Tuhan secara sederhana Ia adalah harapan besar atas setiap kita.

Jadi, Ia lah prioritas karena Ia bagian tak  terpisahkan dari esensi anda sendiri. Jadi temukan visitasi Tuhan dalam diri anda renungi dan letakan keberharapan itu di dalam "incredible hope" dalam diri anda sendiri. Begitu cara mudah untuk menjangkau Tuhan. Kembali pada masalah keuangan, uang yang tergolong pada kategori hukum kesemestaan (sandang, pangan, papan) tidak bisa lepas dari tubuh kedagingan setiap manusia. Kesejahteraan muncul saat porsi ketuhanan dan keuangan yang dikelola dengan baik dan terarah. Jadi uang adalah penting dalam kehidupan, namun ia bukan prioritasnya.

Saat anda terjatuh, oleh masalah ekonomi-finansial, pertama tanyakan pada anda "where am I" atau dimana posisi anda, "where am I going" atau kemana saya pergi. Kedua hal itu mengecek apakah anda sudah berada di dalam kesadaran/ visitasi Tuhan yang benar. Dari situ anda akan merenungi apa penyebab anda jatuh, hal apa yang selanjutnya diambil.  Jangan menyesali akan hal tersebut, uang bisa hilang terbuang, namun saya percaya berkat tervital adalah kesehatan, dengan kesehatan anda bisa bangkit bekerja mencari uang yang telah hilang.  Biarkan uang yang hilang terbuang pada masa lalu menjadi biaya kuliah pada kehidupan, hiduplah baru dengan masa sekarang/ kekinian. Tuhan selalu ada dalam kemurahan, Ia sudah menaruh pada waktu, untuk setiap perencanaan-Nya yang besar dari setiap kita. Dari hal ini anda akan menemukan visitasi yang benar bahkan Tuhan sedang mengubah serta mengajari anda menemukan mental yang sehat, mental yang kaya dan kokoh.

Setelah visi baik anda temui dan kembalilah bekerja untuk mendatangkan uang yang lebih terkelola. Uang adalah hamba terbaik, namun ia akan berubah menjadi tuan yang menghambakan anda, ketika anda tidak memberikan peraturan padanya. Jadi bekerjalah untuk uang, dan peraturan dari diri anda adalah keutamaanya.  Karena perlu anda ketahui uang juga bisa menjatuhkan anda. Mental kaya yang didapat dari visitasi Tuhan, membuat kita adequate penuh kesiapan serta sehat-cerdas dalam mengelola financial. Mungkin banyak kasus orang miskin yang menjadi kaya, kemudian banyak teman-teman palsu yang akhirnya datang, kemudian menipu menggoda hingga mereka kembali terjatuh pada kemiskinan, ini karena mentalnya tidak kaya (ora kuat kanggonan derajat pangkat). Salah satu penyakit atau pencuri kebahagiaan anda dalam hal finansial adalah keserakahan, tak ada pakar ilmuan yang bisa mendeteksi penyakit ini kecuali diri sendiri yang penuh hikmat - kesadaran Tuhan. Orang serakah sering jatuh pada mental kemiskinan yang menyengsarakan.  Jadi, perlu kecermatan mintalah hikmat visitasi dari Tuhan.

Perlu anda ketahui, anda harus membuat target yang jelas dalam hidup anda terutama untuk persoalan financial. Level pertama berdoalah pada Tuhan secara detail katakan pada-Nya tentang harapan anda. Ketahuilah Tuhan itu maha detail, lihatlah semua penciptaan-Nya, adakah yang tidak detail. Jadi affirmasi visi yang jelas; katakan secara detail pada Tuhan. Saat berdoa.  Level selanjutnya pendalaman, yaitu menguatkan serta lebih memantapkan keyakinan-tekad dengan ekstase/ tirakat/ puasa, perlu anda catat saat melakukan hal ini isi dulu hati anda dengan visi permintaaan yang jelas. Sering orang yang datang pada Tuhan melakukan puasa dengan tujuan yang kosong. Ini kurang tepat, anda berarti plin plan, tidak penuh Iman. Iman itu realistis, jadi saat mau puasa misal,  tentukan visi keinginan anda sebelum melakukan puasa. Jadi niatkan bahwa " aku ingin bisnisku lancar Tuhan" baru puasai/ tirakati hal itu, seperti itu akan lebih mujarab. Tuhan tinggal mengedit sedikit rencana anda sesuai tekad anda untuk disesuaikan dengan gambaran rencana Tuhan.

Serta dari setiap pendetailan hal itu kita akan lebih mengetahui keajaiban serta terkabul- tidaknya permintaan tersebut. Sering dari kita berdoa tidak penuh hikmat dan detail, saat dikabulkan kita sering lupa-tidak tahu, membuat kita lupa bersyukur pada Tuhan. Mulai sekarang ubah mindset kita, bahwa uang adalah bagian dari keseluruhan pemenuhan kebutuhan untuk memapah jalan kesejahteraan selama berada dalam mental yang baik dan visitasi Tuhan.

Kebahagiaan tidak berada pada ukuran materi, bagi saya setiap level dari kebahagiaan ditentukan dari cara kita menikmatinya, ada 100 % kebahagiaan dari setiap pemberian atau jalan takdir kita. Tergantung kita menikmatinya. Makanan dengan harga puluhan juta dengan Kelas premium akan terasa enak bila benar serta cukup dengan cara menikmatinya, termasuk soto atau makanan diwarung pinggiran juga sama enaknya bagi yang mampu menikmatinya dengan carannya sendiri, derajat kelas materi akan lenyap dengan kesadaran mental kaya-sehat dan kemampuan mencukupkan. Namun sebagian dari mereka yang gagal dalam berkesadaran akan merasa makanan mahal itu banyak kolesterol yang menyebabkan penyakit bla.. bla... , sebaliknya lagi merasa makanan murahan itu tidak menjamin keseterillannya juga rentan bakteri dan bla..bla..

Perlu anda garis bawahi,  kesejahteraan surgawi setelah kematian yang diidam-idamkan mistahil di dapat, bila kesejahteraan hidup tidak sanggup dipenuhi. Bukan soal uang, ke religiusan, serta bakat anda, namun pengelolaan dari semua itu dengan tepat guna sesuai kemantapan kesadaran anda dalam mendewasakan diri di dalam naskah kehidupan yang ditulis Tuhan, yang membuat kesempurnaan daripada melebur dalam dimensi mater dan imateri.

…................. ................................ .................

Kebahagiaan tidak berada pada ukuran materi, bagi saya setiap level dari kebahagiaan ditentukan dari cara kita menikmatinya, ada 100 % kebahagiaan dari setiap pemberian atau jalan takdir kita. Tergantung kita menikmatinya.

~ Tunjung Dhimas Bintoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan Sutra

Cinta ini kupendam dalam hingga tak beraturan. Membuat semuanya serba berbenturan. Aku menyadari cinta pernah membuatku menjadi pemberontak...