Perjalanan hidup anda memang tidak dijanjikan oleh dunia untuk selalu lancar dan ringan. Segala hal yang terjadi dalam serangkaian pengalaman dalam kehidupan mematangkan jiwa anda semua, begitulah tujuannnya. Zaman terus bergerak maju begitu cepat, sementara anda masih berdiam diri terjebak hal yang itu-itu saja, menikmati bergosip, duduk mengkritisi pemerintahan di warung kopi, membaca Koran/ majalah yang tidak sehat breaking-news gosip politik kontroversial, iklan-iklan brand marketing yang terus berganti-ganti. Tanpa anda sadari gravitasi dunia membombardir anda, mengepung anda setiap harinya. Semua perubahan dianggap pembunuhan massal- sementara kondisi mental akan mengalami penurunan setiap harinya. Menaik- turunkan emosional - serta membuat stress dan melelahkan.
Anda harus cermati, bahwa jalan untuk menemukan serta memproyeksikan suka-cita hanyalan meluangkan waktu teduh dan intim bersama Tuhan anda. Anda mungkin lupa bahwa tidak perihal tubuh jasmani saja yang perlu makan, namun tubuh ruhanipun sedemikian, ia membutuhkan asupan gizi spiritual; pencerahan; pembaharuan setiap harinya. Mungkin setiap hari anda akan menjumpai kebosanan, kejenuhan, itu dikarenakan memang tubuh kita memiliki satu warisan DNA yang sangat dominan dari satu gen induk yang sama, yaitu stagnasi (tidak -berubah). Hampir dari seluruh tubuh manusia mencintai "ketakutan untuk menerima perubahan" yang berbuah apatis dan kemalasan.
Lihatlah, dunia ini memalsukan-serta mengaburkan visi spiritual anda, anda menikmati duduk berkumpul dengan gosip-membicarakan hal keburukan, prasangka-iri dengki, tanpa anda sadari anda menanamnya setiap hari hingga perlahan mengubur anda hidup-hidup. Nyaman, ya memang. Itu karena visi kerohanian anda redup tak bersinar. Anda lupa mengalami intim dengan Tuhan. Anda harus menerima laju perubahan, serta merubah pola hidup anda; ampuni mereka yang menyakiti anda, lepaskan segala rutinitas hidup anda luangkan waktu untuk teduh-intim kyusuk dalam Tuhan. Setiap hari anda hanya menikmati cahaya terik panas matahari, yang merebus suasana penat penghuni bumi. Malamnya hanya ditemani sepi yang menusuk dari cahaya bulan dan bintang, bangkit ..! think again....think again..., jangan biarkan cahaya duniawi mengubah anda menjadi hakim-hakim buruk dunia, yang suka mengutuk sesamamu.
Tingkatkan vibrasi spiritual anda, mungkin anda telah diajarkan bagaimana intim memasuki ruang Tuhan. Agama, keyakinan, aliran, bahkan ateis sekalipun, saya percaya ada sambungan tersendiri menuju hakikat- sebenarnya diri (Illahiah). Temukan cahaya yang lebih besar diatas segala cahaya bahkan terik matahari serta pelita bulan sekalipun dilampauinya, yaitu dentum illahiah pelita yang membawa terang dari syafaat Tuhan di dalam hakikat diri. Ibadah- esktase- asketik bagi saya bukan kewajiban, namun adalah hak atas setiap pribadi sebagai mahluk sekaligus hamba Tuhan. Saya katakan anda tak usah memaksakan diri anda bersujud atau itim bersama-Nya. Justru itu hanya seperti robot yang yang diprogram untuk melakukan sebuah rutinitas saja. Namun sadari penuh bahwa itu telah menjadi hak anda, bahkan Tuhan tidak butuh apa yang anda berikan. Namun Ia merespon dari setiap hak yang diberikan pada anda, Tuhan mencintai manusia yang memiliki kemauan untuk berproses untuk sebuah target perubahan.
Percaya atau tidak bagi mereka yang meluangkan waktunya untuk intim bersama Tuhan, cahaya besar akan memancar dari diri mereka, menetralkan racun perkara-perkara duniawi yang memendekan sudut pandangan yang lebih luas, menyikapi serta memandang segala fenomena kehidupan dengan penuh kasih serta kebijaksanaan dalam lingkaran Illahi. Membuat tubuh menjadi lebih bersemangat dan terus mengalami transformasi (pembaharuan) secara spiritual maupun jasmaniah. Dan terjaga dalam ruang Tuhan, diluputkan dari segala marabahaya (Slamet-otot bayune) . Mengapa saya selalu menekankan untuk memaafkan/ mengampuni kesalahan orang yang anda anggap pernah menyakiti anda, karena itu jalan perang terbaik. Biarkan Tuhan yang mengambil alih bagian-Nya, serta memenangkan anda dalam peperangan tersebut. Mungkin tak berapa lama, orang tersebut akan hancur berantakan entah melalui rumah tangganya, serangan kangker, diabetes, stress lalu mati. Serta anda tak perlu menyaksikan hal itu. Mereka yang menanamkan bibit kebencian, dendam, kepicikan, akan hancur karena mereka luput dari perlindungan Tuhan. Energinya terpantul dari anda yang menjalani rutinitas dengan produk eling (tekun meluangkan waktu intim dengan Tuhan). Tak perlu takut, karena anda besar di dalam Tuhan, anda bisa melakukan apapun dalam hikmat serta karunia-Nya.
Mungkin dunia akan memandang anda kecil, rapuh, spele, saat anda membuat perbedaan dalam jalan kebenaran Tuhan atas karunia yang diperuntukan pada anda. Percayalah anda selalu memenangkan diri anda di atas tahta kemanunggalan anda dengan-Nya. Seorang hamba, rasul, nabi akan di kenang oleh zaman sebagai agen revolusioner pembaharuan setiap waktu dengan kesadaran cemerlang dalam God Present. Namun pada masa hidupnya mereka adalah orang,-orang yang selalu ditentang, dicibir, dicemooh, dikucilkan, dan dianggap remeh-temeh oleh dunianya. Namun kini apa yang menjadi keburukan itu diubah prespektifnya oleh waktu dan zaman. Mungkin anda tak pernah lupa prestasi agung Yessus, Muhammad, Bodysatva, Newton, Einstein. Dll. Bahkan siapapun yang ada, mungkin anda semua akan menjadi peraih prestasi besar tersebut di kemudian hari. God never die, he always live in your self. Nothing is impossible within....
Ingatlah sejarah akan tetap, namun prespektif dan paradigma selalu dan harus berubah. Berjalanlah dalam hadirat-Nya, upgrade dirimu setiap hari dengan intim bersama-Nya. Jangan merasa puas dan nyaman dengan standar dunia. Karena dunia tak pernah permanen dan sejati. Bila kau genggam ia tetap pergi, uang akan kau tumpuk setiap hari namun tumpukan itu akan kau tinggal mati. Uang akan menjadi pengukur harga standar dunia, namun ia bukan segalanya. Tak ada sejarah bila uang membuat manusia menemukan kekekalan bahagia, buktinya hingga sekarang justru masalah timbul karena uang. Ekspresi cinta kasihlah yang nyata membuat seseorang menjadi ringan memandang suka - duka. Saya beritahu anda, kalau hidup anda diberkati Tuhan, jangan menaikan standar hidup anda tapi tingkatkan pemberian terhadap sesamamu. Karena hidup anda bukan ditentukan oleh apa yang anda hasilkan, namun oleh kesadaran anda sendiri.
…............... ................. .............. ............ ....
"Kalau hidup anda diberkati Tuhan, jangan menaikan standar hidup anda tapi tingkatkan pemberian terhadap sesamamu. Karena hidup anda bukan ditentukan oleh apa yang anda hasilkan, namun oleh kesadaran anda sendiri."
~ Tunjung Dhimas Bintoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar