Senin, 08 Januari 2018

Hemat

Pola hidup "hemat", adalah perkerjaan yang mudah saat pekerjaan dicari susah.

Kerja, kerja, dan kerja untuk apa untuk cari uang dan kemudian membuangnya. Bekerja itu susah, nyari uang itu susah. Stress kesana kemari nyari kerjaan untuk dapetin yang namanya uang.  Ada satu pekerjaan yang menurut saya mudah yaitu menerapkan pola hidup "hemat". Bagaimana kalau dikatain pelit, padahal kita harus suka memberi. Tidak itu hanya celotehan manusia belajar hidup saja. Hemat adalah menahan diri dari hasrat liar yang berlebihan, ambisi yang berlebihan, keinginan-keinginan yang berlebihan.

Berhemat adalah pekerjaan yang mudah di temui, tidak ditekan lembaga instansi, tidak begitu berat juga bebannya. Jika mencari pekerjaan sulit, padahal ketika kita bekerja tentu banyak yang masih menerapkan pola hidup boros apa susahnya kalau diganti dengan produk hidup hemat ini.  Sebagai bisnis sampingan. Pola hemat ini melatih diri agar mengelola hasrat menjadi lebih teratur, tepat guna, dan efisiensi dalam pemanfaatan kususnya dalam mengelola kebutuhan materi (sandang, pangan, papan). Namun bilamana manfaat itu muncul dari beberapa pengadaan diri dalam memenuhi ukuran masing-masing, maka hemat itu seperti "hari ini saya pergi ke mol, saya punya uang 500 ribu, teman mengajak saya beli baju seharga 320 ribu. Sementara saya sedang nyidam beli buku seharga 120 ribu.

Kemudian saya berpikir ulang tentang diri saya,  apa yang betul-betul saya butuhkan? Dan jika di proyeksikan dengan ukuran dan tipe pola saya, buku lebih murah dari baju, buku juga lebih bermanfaat dari baju bagi saya, beli buku tak kalah mewahnya dengan beli baju mewah saat nge-mol gini. Memang buku dan baju adalah sama-sama kebutuhan, dan keduanya adalah karya yang harus di nilai dan di apresiasi. Tapi kapasitas saya, menganalisa buku adalah teman pikiran, buku adalah karya yang tak pernah usang, dijual lebih murahpun tapi manfaatnya akan terus tumbuh dan hidup. Sementara baju hanya menjadi kebutuhan utama, dan keduanya adalah gaya mode penampilan. Sementara buku adalah keistimewaan, bisa menjadi kebutuhan utama saat pengetahuan adalah emas, bisa jadi gaya hidup yang mewah, tak ada penulis dan pembaca yang tidak mewah dan keren. Nah makanya, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? Saat belajar menemukan pola hematmu? Aku menemukan pola hematku hari ini.

Sama-sama sering jalan-jalan, berpetualang, nge-mol, tapi tetep efisien karena paling mentok beli buku-buku dan kentang goreng tambah kopi late. Tetep glamourkan? Saat dianggap boros tapi aku kaya dengan karya-karya tulisan buku-buku. Saat aku terus bertumbuh buku-buku yang kubeli menjadi warisan pengetahuan anak cucuku, buku lapuk namun pengetahuan mengkazanahi pikiranku. Sementara baju-baju sudah usang berlalu.  Jadi hemat itu berkat, hemat itu tepat, hemat itu mengurangi mudharat. Ingat pekerjaan paling mudah itu berhemat, saat banyak yang teriak susahnya nyari kerja dan duit. Selamat semoga kita tetap bermaslahat...

~ Tunjung Dhimas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan Sutra

Cinta ini kupendam dalam hingga tak beraturan. Membuat semuanya serba berbenturan. Aku menyadari cinta pernah membuatku menjadi pemberontak...