Maaf tuan kemarin saya kerasukan setan anak bajang..
Bola mata saya merah nanar..
Dari mulut saya menyembur api kebencian lantang mengutuk pemerintahan...
Lancang menguliti muka tuan..
Ini mukanya, saya kembalikan
Silahkan pasang kembali di kepala tuan..
Tuanku dapat salam dari setan anak bajang..
Arwah anak-anak yang bergentayangan..
Yang mati kelaparan di bawah jembatan..
Yang mati kedinginan diatas trotoar
Yang mati menggigil di dalam gerobak sampah...
Esok malam mereka adakan pesta darah..
Di atas atap rumah tuanku yang megah..
Mereka akan menyanyikan lagu Indonesia Raya...
Mereka akan bacakan puisi-puisi saya, mereka akan masuk dalam pipa menyamar jadi air..
Masuk ke dapur dan kamar mandi..
Merasuki tubuh tuanku yang gagah..
Dan tuanku akan terus mengigau..
Mengutuki dan menguliti muka tuan sendiri hingga tuan sadar bahwa uang yang memfigurkan tuan adalah hasil korupsi di negeri kami yang kita bagi dengan tuanku ini...
Tunjung Dhimas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar